4 Sifat Yang Membuat Hidup Menderita
Rasulullah SAW telah memberikan banyak pelajaran berharga kepada umat manusia, termasuk peringatan tentang hal-hal yang dapat menjadi sumber penderitaan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:
"Empat perkara yang mengakibatkan penderitaan, yaitu pandangan yang picik, hati yang keras, banyak angan-angan, dan cinta dunia."
Hadis ini mengingatkan kita akan empat sifat buruk yang dapat menjerumuskan manusia ke dalam kesengsaraan, baik di dunia maupun di akhirat. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing sifat tersebut beserta dampaknya terhadap kehidupan manusia.
Pertama: Pandangan yang Picik
Pandangan yang picik merujuk pada sikap merendahkan orang lain dan selalu berprasangka buruk terhadap apa yang mereka katakan atau lakukan. Orang dengan sifat ini cenderung merasa bahwa pendapatnya adalah yang paling benar, sementara segala hal dari orang lain dianggap salah atau tidak bernilai. Akar dari sifat ini adalah dengki, yang membuat seseorang terus-menerus hidup dalam ketakutan melihat orang lain lebih berhasil atau lebih baik darinya.
Penderitaan yang ditimbulkan dari pandangan picik ini adalah kegelisahan yang berkepanjangan. Hidupnya dipenuhi oleh obsesi untuk mengalahkan orang lain, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Alih-alih mencari kebaikan, ia justru terjebak dalam lingkaran negatif yang menghancurkan kedamaian batinnya sendiri.
Kedua: Hati yang Keras
Hati yang keras adalah kondisi di mana hati seseorang telah mati secara rohani, tidak lagi mampu menerima kebenaran atau nasihat. Sifat ini membuat seseorang menutup diri dari petunjuk, sehingga ia tersesat dalam kegelapan jiwa yang abadi. Penderitaan terbesar dari hati yang keras adalah kerugian di dunia dan akhirat, sebagaimana digambarkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an:
"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat." (QS Al-Baqarah [2]: 6-7).
Ayat ini menunjukkan bahwa hati yang keras tidak hanya membawa kesengsaraan di dunia, tetapi juga menjadi sebab azab yang pedih di akhirat. Orang dengan sifat ini kehilangan kemampuan untuk merasakan kelembutan iman dan keindahan kebenaran.
Ketiga: Banyak Berangan-angan
Sifat ketiga yang disebutkan Rasulullah SAW adalah banyak berangan-angan. Orang yang memiliki sifat ini sering kali menghabiskan waktu untuk bermimpi tanpa tindakan nyata. Mereka sibuk dengan "jikalau" dan "andaikan," namun tidak memiliki kemauan atau usaha untuk mewujudkannya. Akibatnya, mereka menjadi malas dan terjebak dalam pekerjaan sia-sia yang tidak membuahkan hasil.
Penderitaan yang muncul dari sifat ini adalah kekecewaan mendalam ketika angan-angan tidak tercapai. Sifat ini sangat bertolak belakang dengan karakter orang beriman, yang digambarkan Allah dalam firman-Nya:
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari pekerjaan yang tiada berguna." (QS Al-Mu’minun [23]: 1-3).
Orang beriman fokus pada amal nyata dan menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat, bukan sekadar berangan-angan kosong.
Keempat: Cinta Dunia yang Berlebihan
Sifat terakhir adalah kemauan yang keras terhadap perkara duniawi, namun tidak disertai dengan kemampuan atau etos kerja yang memadai. Orang dengan sifat ini sangat menginginkan kesuksesan dunia, tetapi tidak mau berusaha keras atau meningkatkan kapasitas dirinya. Akibatnya, mereka sering kali jatuh dalam kekecewaan dan keputusasaan ketika harapan tidak tercapai.
Cinta dunia yang berlebihan tanpa usaha yang seimbang hanya akan melahirkan penderitaan batin. Hidup mereka menjadi kosong, karena keinginan yang besar tidak didukung oleh langkah nyata untuk meraihnya.
Penutup
Ajaran Rasulullah SAW dalam hadis ini menjadi cermin bagi kita untuk mengevaluasi diri. Pandangan yang picik, hati yang keras, banyak angan-angan, dan cinta dunia yang berlebihan adalah empat sifat yang harus kita hindari. Dengan menjauhkan diri dari sifat-sifat tersebut dan menggantinya dengan kepekaan hati, usaha nyata, serta orientasi pada kebaikan akhirat, kita dapat meraih ketenangan di dunia dan kebahagiaan abadi di sisi Allah SWT. Semoga kita senantiasa berada di jalan yang diridhai-Nya. (ilham)
Posting Komentar